Selasa, 27 November 2007

There'll be No Perfect Time, if you're waiting for it...!

Ketika aku diqodar bisa berangkat haji sepuluh tahun yang lalu.. aku merasa belum sepenuhnya siap. Gimana tidak? Aku baru saja pulang dari Nepal, sakit typhus, anak-anak masih balita, Kitabul haji belum khatam, suami lagi jobless, kantong bokek.. bahkan pas besoknya mau masuk asrama haji pun, hari itu aku hanya memegang uang US$300. The only money I had! Phiuuh...

Pada saat itu, aku hanya berniat semata-mata menunaikan kewajiban sebagai orang islam saja. Sakdermo ibadah. Aku hanya melaksanakan hal-hal yang wajib saja, tanpa ada keinginan untuk melaksanakan ibadah sunnah yang ambisisus seperti tawaf 50 set, mencium hajar aswad, berdoa di multazam dll. Yang penting - pada saat itu - aku berfikir.. asal gugur kewajiban hajiku! Asal hajiku sesuai sunnah rosul, udah. Dan saat itu pula aku yakin dan memang berniat untuk suatu saat akan datang kembali ke Baitulloh untuk menyempurnakan hajiku... di saat aku lebih siap, di waktu yang lebih sempurna: anak-anak udah gede, aku dalam keadaan sehat, bekal ke sana mencukupi... dll. dsb.

Lalu, datanglah hari ini.. dua minggu lagi aku dijadwalkan untuk masuk asrama haji, karena mendapat jatah ONH akhir tahun 2007 (padahal dulunya kita dapat jatah untuk berangkat tahun 2008). Ternyata... aku sama-sama tidak siapnya! Aku sudah lupa tatacara ibadah haji, aku belum sempat menderes ulang semua hadits, manasikil hajiku masih bolong-bolong, kami belum berkonsultasi dengan KBIH Surabaya, uang untuk biaya hidup anak-anak pas-pasan, hutang puasa belum dibayar, pekerjaan di kantor lagi hectic, dll. dsb... ternyata, haji kali ini pun bukan tiba pada saat dan 'waktu yang sempurna' pula.

Hmm.. hal ini membuat aku berfikir: sungguh adakah waktu yang sempurna itu??? Sampai kapan aku akan mencarinya?? Atau, sesungguhnyakah setiap waktu itu adalah saat yang sempurna untuk melakukan segala hal yang kita inginkan????

Entahlah. Tapi, pengalaman ini membuat aku menertawai diri sendiri. Memang dasar akunya saja yang selalu tidak siap, selalu tidak memanage waktu dengan baik.. selalu menunda-nunda..sehingga baru pada saat akhir lah aku mempersiapkan semuanya dengan gradag grudug...!

Jadi, kalau aku mencari waktu yang sempurna, I think I'll never find it! Sebab satu-satunya hal yang harus aku lakukan adalah: membuat setiap waktu adalah waktu sempurna bagiku untuk menjalankan segala rencanaku. Nah. That sounds easier than waiting for the godot, right???

Tidak ada komentar: